Proposal CV. JA.NET
Bergerak di Bidang Jasa
CV. JA.NET adalah usaha yang berjalan dibidang jasa, yang meliputi jasa pembuatan Database, jaringan, Desain dan Pemrograman.
Dalam membangun suatu usaha harus di perlukan berbagai aspek perusahaan yaitu :
- ASPEK LEGAL PERUSAHAAN
- STRUKTUR ORGANISASI
- ASPEK PEMASARAN
- ASPEK KEUANGAN
Berikut adalah isi dari setiap aspek diatas
1. ASPEK LEGAL PERUSAHAAN
Bisa kita lihat untuk surat-surat yang diperlukan pada perusahaan di bawah ini :
AKTE PERSEROAN KOMANDITER
Surat Izin usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Perjanjian kredit
2. SDM & STRUKTUR ORGANISASI
SDM
1. Programmer
Dibutuhkan untuk membuat program aplikasi sesuai dengan pesanan klien.
2. Database Programmer
Pemrogram database untuk memenuhi kebutuhan klien yang akan membuat database, migrasi database, dan perawatan database.
3. Pengelola Jaringan
Membuat dan mengelola jaringan yang diiliki klien ditugaskan pada karyawan yang memiliki keahlian pada bidang jaringan.
4. Harware Expert
Klien dapat berkonsultasi dengan karyawan yang ahli di bidang
perangkat keras komputer. Konsultasi untuk memberikan petunjuk pada
klien tentang perangkat keras yang dibutuhkan.
5. Web Designer/Programmer
Mendesain dan memrogram web untuk klien dilakukan oleh karyawan yang memiliki keahlian di bidang web.
6. Finance and Accounting
Dibutuhkan karyawan yang teliti dalam menyusun laporan keuangan serta jujur dalam menuliskan laporan keuangan perusahaan.
7. Satuan Pengawas Internal
Dibutuhkan karyawan yang bersih dari korupsi serta tegas dalam membasmi korupsi dalam perusahaan.
8. Administrasi
Dibutuhkan karyawan yang bisa dihandalkan dalam surat menyurat serta tepat waktu dalam mengurus penyuratan ke client.
9. Pemasaran
Dibutuhkan karyawan yang memiliki jaringan luas sehingga dapat memasarkan perusahaan di global.
10. Research
Dibutuhkan karyawan professional yang berlatar belakang research untuk mengembangkan adi daya perusahaan.
STRUKTUR ORGANISASI
3. ASPEK PEMASARAN
Pasar merupakan tempat terjadinya
transksi antara penjual dan pembeli, dimana transaksi tersebut akan
meliputi diskusi tentang permintaan produk serta penawaran harga.
Permintaan produk merupakan jumlah kebutuhan konsumen terhadap suatu
produk dalam berbagai segi harga, sedangkan penawaran harga merupakan
negosisasi pencocokan harga beli yang disepakati pihak penjual dan pihak
pembeli.
Hukum permintaan: Apabila harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang diminta akan berkurang,dan sebaliknya.
Kegiatan penawaran dan permintaan produk menjadi salah satu aspek pemasaran produk.
Aspek pemasaran merupakan faktor yang
mendukung kesuksesan transaksi pemasaran produk terhadap permintaan
pasar terhadap produk itu sendiri. Aspek-aspek pemasaran meliputi:
1. Spesifikasi Produk
Produk yang ditawarkan kepada pasar
merupakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, dari segi
kualitas serta kuantitas. Persaingan produk sejenis merupakan
permasalahan utama dalam memenangkan nilai jual serta kuantitas jual
sebuah produk, karena setiap perusahaan memiliki keunggulan
masing-masing dalam mempromosikan keleibihan produknya. Produk yang
dipromosikan baik dari segi kualitasnya harus memiliki kualitas yang
sama dengan apa yang perusahaan tawarkan kepada pasar, hal ini merupakan
faktor penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
2. Segmentasi Produk
Segmentasi produk merupakan proses
pembagian produk ke dalam beberapa jenis karakteristik dari sebuah
produk yang diproduksi dengan berbagai tipe inovasi yang dikembangkan.
Contohnya, sebuah produk shampo, pada produk shampo kualitas untuk
menjaga kesehatan rambut menjadi faktor utama, tetapi setiap kulit
kepada masing-masing individu memiliki perbedaan contohnya pria dan
wanita, selain itu masalah yang ada pada rambut juga bervariasi,
seperti, kerontokan rambut, rambut bercabang, dan lain sebagainya.
Perusahaan harus melihat segmentasi ini untuk memberikan produk-produk
sesuai dengan kebutuhan karakteristik konsumen sehingga pemasaran produk
menjadi lebih maksimal.
3. Analisa Situasi Pasar
Untuk melempar produk ke pasaran,
perusahaan wajib menganalisa situasi pasar, dimana perusahaan harus
mencari tahu kebutuhan konsumesn sehingga produksi yang di lakukan oleh
perusahaan memenuhi kuantitas dari permintaan sehingga memperoleh
keuntungan yang maksimal. Analisa pasar dilakukan dengan melihat produk
yang sejenis sejauh mana di minati konsumen, dan lalukan penganalisaan
terhadap kekurangan produk tersebut dan memperbaikinya untuk memenuhi
kebutuhan permintaan pasar akan produk yang diproduksi. Pertimbangan
penentuan harga produk juga dianalisa pada aspek ini, sebab perusahaan
harus mengetahui dan merencanakan target produk untuk kalangan tingkat
menengah kebawah atau menengah ke atas, tidak mungkin jika sebuah
restoran bintang 5 dengan harga makanan yang sangat mahal dibuka pada
lingkungan kecil menengahkan? atau mempromosikan sebuah produk mobil
laborginin di perkampungan? Itulah pentingnya analisa pasar harus
dilakukan.
4. Analisa Pesaing
Dalam dunia bisnis tentu akan banyak
persaingan dengan perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama,
oleh karena itu sebuah perusahaan wajib menganalisa produk yang
ditawarkan oleh pesaing serta harga yang dilempar kepasaran, sehingga
perusahaan dapat memproduksi produk yang memiliki kualitas tidak kalah
dengan kualitas produk pesaing serta harga jual pasar yang dapat
distandarisasikan untuk menghindari kerugian dari segi produksi,
penjualan, serta kepercayaan konsumen.
5. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran
produk yang sangat penting. Promosi membuat produk yang ingin dipasarkan
menjadi dikenal oleh konsumen sehingga memberikan kepercayaan konsumen
terhadap kualitas produk perusahaan. Promosi adalah memberikan
informasi kepada pasar tentang produk yang dipasarkan, untuk
meningkatkan permintaan, penjualan, laba, dan nilai suatu produk.
Strategi-strategi yang dapat ditawarkan saat melakukan promosi dapat
berupa, pemberian diskon harga, produk dengan kualitas tinggi dengan
harga jual yang murah, produk yang ditawarkan memiliki edisi tertentu
sehingga menjadi sebuah produk yang langkah, atau dengan menempelkan
nama-nama public figur(biaya promosi cukup besar).
6. Pembuatan Media Promosi Berbasis TIK
Promosi berbasis teknologi informatika
merupakan promosi yang paling baik saat ini. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya website-website atau forum-forum yang menawaran jasa penjualan
produk atau yang lebih dikenal e-commerce. Tarif internet yang saat ini
sangat murah serta dapat diakses secara mobile menjadi salah satu
keunggulan promosi produk dengan teknologi informasi. Salah satu cara
yang sangat tepat dalam mempromosikan produk adalah dengan membuat
sebuah website yang berisikan tentang semua info produk yang ditawarkan
serta membuat akun di jejaring sosial sebagai media promosi yang cukup
efektif.
4. ASPEK KEUANGAN
Keuangan merupakan fungsi bisnis yang
sangat penting, dimana keuangan menjadi faktor untuk menentukan
anggaran, investasi, dan besarnya usahan yang akan dibuat. Aspek
Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya yang di keluarkan serta
dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
1. Komponen Biaya
Modal yang diinvestasikan akan digunakan sebagai biaya modal. Pada
umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt
(biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
a. Cost of Debt (Biaya Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga
pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi).
Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang
harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan
obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber
pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian
modal sendiri (ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), besarnya
biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya
tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
b. Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), mengatakan
bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang
akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk
beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya
utang sebelum pajak dengan (1 – T), dengan T adalah tingkat pajak
marginal.
b. Biaya Saham Freferen
Saham preferen mempunyai karakteristik
kombinasi antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu
ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan
tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah
tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham
preferen perusahaan.
c. Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil
pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah
satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba
ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM),
dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal
sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga
bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham
perusahaan). Iramani dan Febrian (2005).
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.
2. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
3. Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko
saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.
d. Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut Iramani dan Febrian (2005),
dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan
diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang
ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua
sumber pembiayaan yang digunakan.
2. Estimasi Biaya
Perhitungan biaya yang diperlukan dalam membuat melakukan
investasi. Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya tempat,
produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain sebagainya.
Estimasi biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak kerugian
bagi investor atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat
berjalan dengan optimal.
3. Penyusunan Anggaran Investasi
Anggaran merupakan perhitungan modal yang dipergunakan dalam 1
periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top down dan bottom
up.
Top Down
proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan
tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran Top Down
ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak
atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan
tersebut untuk menjalankan sebuah program.
Bottom Up
proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai
disusun. Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up merupakan Komunikasi
strategis antara tujuan dengan anggaran .
4. Cash Flow
Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian pengeluaran dan
penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi tiga
aktivitas, antara lain:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan yang
berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan kegiatan
operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi
yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3. Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses
aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi pos-pos kewajiban
dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu
akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi
(income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta
lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta
lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut
dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan
terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang paling buruk,
sejauhmana perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dapat
melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang
ada pada laporan arus kas-nya.
5. Kriteria Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan
manajemen keuangan yang paling penting di antara ketiga keputusan
jangka panjang yang diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena
selain penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang
besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu, serta
langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana
investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode
non- konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional
dipergunakan dua macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas rencana
investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan
dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolok ukur
profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI),
dan Internal Rate of Return (IRR).
6. Pencatatan Keuangan
Keuangan yang masuk dan keluar oleh
sebuah perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan dengan jumlah
omzet yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta
statistik laba yang diperoleh perusahaan dari satu periode secara
kontinyu. Pembukuan keuangan perusahaan biasanya dilakukan oleh staff
accounting dengan mengambil berbagai sumber keuangan, seperti produksi,
penjualan, marketing , dan bagian perusahaan lainnya.
Untuk filenya dapat di download dibawah ini :
Tugas Softskill..
Aspek Legal Perusahaan:
SDM & Struktur Organisasi:
Aspek Pemasaran
3. Aldy Pranata
Aspek Keuangan
3. Achmad Syarief